Menyibak Permata Tersembunyi Salimpaung: Menjelajahi Tantangan Air Terjun 7 Tingkek
Nagari Salimpaung terkenal dengan udara dingin nan asri yang cocok untuk berladang dan bertani. Terletak di bagian bawah lereng Gunung Merapi, membuat nagari ini memiliki banyak destinasi alam yang masih sangat asri. Melepaskan penat dari hiruk-pikuk kota, Nagari Salimpaung menjadi tempat yang tepat untuk melepas semua gundah ke alam. Salah satu dari banyaknya tempat yang ditawarkan oleh nagari satu ini, Air Terjun Tujuah Tingkek menjadi salah satu destinasi yang mengasah kemampuan hiking yang mana, wisatawan akan dihadapkan dengan banyak trail yang cukup susah dan menguji nyali.
Perjalanan dimulai dari memasuki Jorong Koto Tuo Nagari Salimpaung, pengunjung cukup mengikuti arah jalan menuju Pondok Pesantren Manahijussadat 3 melalui palang-palangnya, setelah melihat palang dari pondok pesantren yang menyarankan lurus sejauh 2 kilometer, pengunjung dapat terus mengikuti arusnya. Namun, saat melihat palang Air Terjun di sebelah kiri sebelum mencapai arah pesantren, pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya di sekitar sana dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju destinasi. Karena trail menuju tempat wisata tersebut sangat tidak cocok untuk membawa kendaraan.

(sumber: dokumentasi KKN REGULER I UNAND 2025)
Awal perjalanan yang akan ditempuh oleh pengunjung akan disambut dengan hamparan sawah yang hijau dan ladang-ladang masyarakat yang masih asri, ini semua membentang luas sejauh mata memandang. Udara segar khas pedesaan langsung terasa, membawa aroma tanah basah dan tanaman yang tumbuh subur di bawah sinar matahari. Sesekali, terlihat petani yang sibuk bekerja, menanam atau memanen hasil bumi dengan penuh ketekunan, menambah suasana alami yang menenangkan. Suara gemericik air dari sungai-sungai kecil yang mengalir di antara tepian tebing berpadu dengan kicauan burung, menciptakan harmoni alam yang begitu menyejukkan. Semua keindahan ini menjadi pengantar yang sempurna sebelum pengunjung melanjutkan perjalanan ke tujuan utama.

(sumber: dokumentasi KKN REGULER I UNAND 2025)
Di sepanjang perjalanan menuju tempat wisata, terdapat tiga simpang yang berpotensi akan membingungkan bagi pengunjung. Namun kabar baiknya pengadaan pemasangan palang dari program kerja KKN REGULER I UNAND 2025 akan membantu wisatawan untuk menuju destinasi. Pada tiga simpang yang akan dilalui, mahasiswa kkn sudah menyediakan palang sebagai penunjuk arah bagi wisatawan aia tajun, ini mempermudah akses bagi wisatawan untuk menjelajahi destinasi yang menantang ini.

(sumber: dokumentasi KKN REGULER I UNAND 2025)
Setelah mencapai Tingkek pertama dari Air Terjun, pengunjung akan disambut oleh pemandangan yang menakjubkan, sebuah air terjun yang tinggi menjulang, berdiri dengan gagah di antara tebing-tebing kokoh. Aliran air yang deras jatuh dari ketinggian, menciptakan suara gemuruh yang berpadu dengan kesejukan udara sekitar. Hembusan angin yang membawa butiran-butiran air menambah kesegaran, sementara percikan air yang jatuh membentuk kabut tipis di sekelilingnya, memberikan nuansa magis yang memukau. Keindahan alami ini seakan menjadi hadiah bagi setiap langkah yang telah ditempuh, menghadirkan rasa takjub dan ketenangan bagi para pengunjung yang menyaksikannya.

(sumber: dokumentasi KKN REGULER I UNAND 2025)
Menaiki tingkat selanjutnya, jalan menuju tingkat dua dari air terjun ini cukup menantang bagi para pengunjung mengingat bahwa yang tersedia hanya jalan setapak menanjak yang masih berdasar tanah. Seringkali wisatawan mendapati jalan ini licin karena cuaca hujan sebelumnya ataupun tekstur tanahnya yang memang membutuhkan wisatawan untuk menanjak menggunakan sepatu ataupun sandal yang memang digunakan untuk melewati jalan-jalan yang curam. Setelah mencapai tingkat dua dari air terjun ini, wisatawan akan melihat sebuah air terjun yang bisa terbilang cukup kecil dibanding tingkat pertama sebelumnya.
Namun, bagi pecinta tantangan untuk menuju tingkat selanjutnya seperti tingkat tiga, empat, dan lima merupakan hal yang menggiurkan. Tingkat tiga hingga lima merupakan puncak keindahan alam ini. Banyak dari warga lokal yang mengakui bahwa tingkat keempat dan kelima merupakan tingkat yang terindah dari Air Terjun Tujuh Tingkat. Meski harus melewati jalan yang curam, licin, dan cukup berbahaya jika pergi tanpa adanya pembimbing, sensasi hiking ekstrim ini menjadi daya tarik bagi pengunjung dan wisatawan yang suka untuk menguji adrenalin dengan mendatangi Air Terjun 7 Tingkek ini.
Di sisi lain, tingkat enam dan tujuh jarang didatangi oleh pengunjung maupun warga sekitar. Karena dari observasi yang telah dilakukan jalan untuk menuju dua tingkat teratas ini sangatlah ekstrim dan tidak disarankan bagi para pemula yang tak memiliki pengalaman di bidang pendakian. Hal ini sendiri dikarenakan oleh pengunjung hanya bisa mendaki menggunakan tali menuju 2 tingkat teratas ini. Maka dari itu lah, bagi wisatawan yang memang mencari tempat wisata yang menguji adrenalin, Air Terjun 7 Tingkek adalah jawabannya.
Air Terjun 7 Tingkek merupakan destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan tantangan trekking yang semakin meningkat pada setiap tingkatan. Keunikan berupa tujuh tingkatan air terjun serta kondisi jalur yang bervariasi menjadikan tempat ini sebagai pilihan ideal bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama alam sekaligus menguji kemampuan fisik mereka dalam pendakian. Dengan mulai adanya fasilitas pendukung serta akses yang semakin diperbaiki, wisata ini menjadi semakin menarik bagi pengunjung yang ingin mengeksplorasi keindahan alam yang masih asri.
Penulis Artikel: Sarah Salsabila Ismael, Mahasiswa KKN UNAND 2025