Aia Tajun Tujuah Tingkek, Surga Tersembunyi di Nagari Salimpaung.
Di tengah hutan dan jalan setapak yang jarang disentuh langkah kaki manusia, ada sebuah tempat
yang hanya penduduk Nagari ini yang tahu. Orang disini menyebutnya sebagai, Aia Tajun Tujuah
Tingkek, permata tersembunyi di jantung Nagari Salimpaung. Berbeda dengan perjalanan mendaki di
Gunung Marapi yang sudah ribuan orang melewatinya, jalan menuju air terjun ini cukup lebih
menantang bagi pendaki pemula—walaupun berada di pegunungan yang sama, hanya berbeda posisi
saja.
Langkah pertama mungkin terasa lebih ringan untuk dilewati. Hanya sekitar sepuluh menit saja
menyusuri jalan kecil setapak yang bisa dilewati menggunakan sepeda motor, air terjun pertama sudah
memunculkan wujudnya. Tapi seperti layaknya cerita yang memiliki lanjutan dibalik halaman
pertamanya, itu hanya pertanda petualangan baru dimulai.

Kalau ditanya, mungkin untuk beberapa orang, sudah merasa cukup untuk hanya menikmati air terjun
pertama saja. Tapi akan rugi rasanya kalau berhenti di awal mula perjuangan, masih banyak keindahan
lain yang bisa dijelajahi di atas sana. Walaupun bisa dibilang, perjalanan selanjutnya jauh
membutuhkan usaha dan waktu yang lebih dari yang awal, tapi disitulah letak magisnya. Banyak
kekaguman yang hanya bisa diabadikan lewat ingatan dan rasa saat menyaksikannya. Seakan lelah
yang dihadapi satu setengah jam mendaki menyusuri jalur sungai, bisa lenyap tanpa aba-aba.
Tak ada gemerlap lampu kota disini, tak ada riuhnya suara kendaraan yang berlalu lalang entah kali
berapa. Yang ada hanya nyanyian burung, desir angin yang semakin ditempuh semakin mendingin,
gemercik air yang pecah saat menghantam batu-batu besar di bawahnya. Aia Tajun Tujuah Tingkek
bukan tempat untuk mereka yang sekedar ingin singgah dan mengabadikan momen sementara. Tapi
tempat untuk mereka yang ingin kembali—kembali pada damai dan hening yang tak henti ditawarkan
oleh alam, namun seringkali diabaikan oleh manusia yang merasa dunia hanya berputar pada
kepentingannya.


Ditulis oleh : Ayeshara Divya Andhania