Nagari Salimpaung merupakan salah satu wilayah agraris yang memiliki potensi pertanian unggulan karena kesuburan tanah dan kondisi iklim yang mendukung. Wilayah ini dikenal dengan sistem pertanian tradisional yang dipadukan dengan teknik budidaya modern, menghasilkan berbagai komoditas berkualitas tinggi. Lahan pertanian yang subur didukung oleh sumber air yang melimpah membuat Nagari Salimpaung menjadi sentra produksi pangan penting di Sumatera Barat. Masyarakat setempat telah lama mengandalkan sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian, dengan mengembangkan berbagai jenis tanaman yang adaptif terhadap kondisi lokal. Dengan pengelolaan yang baik, Nagari Salimpaung berpotensi menjadi lumbung pangan yang berkontribusi besar bagi ketahanan pangan regional.

(Sumber : KKN Reguler II UNAND 2025)
Salah satu komoditas utama Nagari Salimpaung adalah padi. Padi di daerah ini dibudidayakan dengan sistem persawahan beririgasi yang teratur, didukung oleh sumber air alami dari perbukitan sekitar. Selain padi, cabai keriting, dan cabai rawit juga menjadi komoditas andalan karena permintaan pasar yang tinggi, terutama untuk kebutuhan industri rumah makan khas Minang. Kedua jenis cabai ini dibudidayakan secara intensif dengan teknik pengendalian hama terpadu, menghasilkan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga dipasarkan hingga ke wilayah sekitarnya. Kualitas cabai dari Salimpaung dikenal memiliki tingkat kepedasan dan aroma yang khas.
Berbagai jenis sayuran seperti tomat, sawi, dan labu siam turut menjadi komoditas penting di Nagari Salimpaung. Tomat dari wilayah ini memiliki rasa yang segar dan ketahanan pasca panen yang baik, sehingga banyak diminati oleh pasar. Sawi dan labu siam banyak dibudidayakan petani karena masa panen yang relatif singkat dan permintaan pasar yang stabil. Labu siam khususnya menjadi favorit karena kemudahan budidaya dan nilai ekonomis yang menjanjikan. Keberagaman komoditas sayuran ini menunjukkan potensi Nagari Salimpaung sebagai penghasil bahan pangan yang beragam dan berkualitas tinggi, mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara berkelanjutan.

(Sumber : KKN Reguler II UNAND 2025)
Komoditas lain adalah terong dan daun bawang yang banyak dibudidayakan di lahan kering maupun sawah setelah panen padi. Terong dibudidayakan secara intensif dengan hasil yang memuaskan, memenuhi kebutuhan pasar tradisional hingga industri pengolahan. Daun bawang juga menjadi komoditas yang semakin populer di kalangan petani karena permintaan pasar yang terus meningkat, terutama untuk kebutuhan industri makanan dan rumah tangga.
Potensi pertanian Nagari Salimpaung yang begitu besar memerlukan dukungan berkelanjutan untuk terus berkembang dan bersaing di era modern. Pemerintah setempat dapat memfasilitasi petani dengan penyediaan bibit unggul, pelatihan teknologi pertanian, dan akses pemasaran yang lebih luas. Dengan optimalisasi berbagai potensi ini, Nagari Salimpaung tidak hanya akan menjadi pusat produksi pangan, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian yang maju dan berkelanjutan.

(Sumber : KKN Reguler II UNAND 2025)